Rabu, 13 April 2011

PERBANDINGAN USAHA RETAIL

PERBANDINGAN USAHA RETAIL
Umumnya para konsumen mempunyai beberapa kriteria penilaian tentang perusahaan retail  yang telah ada sebagai perbandingan kualitas yang ditawarkan untuk menarik minat konsumen, seperti dapat dilihat dari berbagai macam aspek:
1.       Lokasi             
Nama perusahaan
                                   Keterangan
Indomart
Memiliki posisi lokasi yang strategis  yang dekat dengan lingkungan sekitar sehingga bisa dijangkau oleh para konsumen  yang ingin memenuhi kebutuhannya, namun kadang keberadaan market retail tersebut terlalu banyak penyebarannya, sehingga hal tersebut dapat mengancam roda perekonomian pasar tradisional.
Alfamart
Memiliki posisi lokasi yang strategis  yang dekat dengan lingkungan sekitar sehingga bisa dijangkau oleh para konsumen  yang ingin memenuhi kebutuhannya sehar-hari, namun kadang keberadaan market retail tersebut terlalu banyak penyebarannya, sehingga hal tersebut dapat mengancam roda perekonomian pasar tradisional.
Giant
Memiliki lokasi yang strategis di jantung kota dan pusat bisnis sehingga mampu menjadi daya tarik yang ingin berkunjung kesana, tentunya yang ingin berbelanja.  
carrefour
Memiliki lokasi yang strategis di jantung kota dan pusat bisnis sehingga mampu menjadi daya tarik yang ingin berkunjung kesana, tentunya yang ingin berbelanja dalam skala besar.
2.       Jenis produk
Nama perusahaan
                                   Keterangan
Indomart
Jenis produk yang ditawarkan ke konsumen sudah sangat mencukupi dan terbatas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena didukung letak ruang yang tidak terlalu besar, sehingga hanya memuat produk dengan kapasitas terbatas.
Alfamart
Jenis produk yang ditawarkan ke konsumen sudah sangat mencukupi dan terbatas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena didukung letak ruang yang tidak terlalu besar, sehingga hanya memuat produk dengan kapasitas terbatas.
Giant
Jenis produk yang ditawarkan sangat beraneka ragam dan sangat lengkap, karena didukung dengan ruangan yang besar, yang dapat memuat dan menyimpan segala bentuk produk, mulai dari  kategori makanan, pakaian, peralatan rumah tangga dan lainnya
carrefour
Jenis produk yang ditawarkan sangat beraneka ragam dan sangat lengkap, karena didukung dengan ruangan yang besar, yang dapat memuat dan menyimpan segala bentuk produk, mulai dari  kategori makanan, pakaian, peralatan rumah tangga dan lainnya
 
3.       Harga
Nama perusahaan
                                   Keterangan
Indomart
Umumnya harga yang diberikan kepada konsumen sama saja dengan market pada kebanyakan yang dilakukan, tetapi kadang diberlakukan adanya potongan-potongan harga guna menarik minat konsumen.
Alfamart
Umumnya harga yang diberikan kepada konsumen sama saja dengan market pada kebanyakan yang dilakukan, tetapi kadang diberlakukan adanya potongan-potongan harga guna menarik minat konsumen.
Giant
Harga yang diberikan kepada konsumen sangat bersaing, karena kebanyakan konsumen membeli dalam jumlah banyak sehingga perusahaan ratail tersebut menerapkan harga yang relatif murah
carrefour
Harga yang diberikan kepada konsumen sangat  bersaing, karena kebanyakan konsumen membeli dalam jumlah banyak sehingga perusahaan ratail tersebut menerapkan harga yang relatif murah

4.       Promosi
Nama perusahaan
                                   Keterangan
Indomart
Promosi dilakukan dengan pembagian catalog yang kadang diberikan hampir ke setiap rumah kepada calon konsumen atau pembeli.
Alfamart
Promosi dilakukan dengan pembagian catalog yang kadang diberikan hampir ke setiap rumah kepada calon konsumen atau pembeli.
Giant
Promosi yang dilakukan perusahaan retail tersebut biasanya dengan menggunakan catalog produk yang sudah dikenakan potongan-potongan harga dan biasanya promosi perusahaan juga dilakukan dengan dibantu oleh alat transaksi penjualan yang telah bekerjasama (credit card).
carrefour
Promosi yang dilakukan perusahaan retail tersebut biasanya dengan menggunakan catalog produk yang sudah dikenakan potongan-potongan harga dan biasanya promosi perusahaan juga dilakukan dengan dibantu oleh alat transaksi penjualan yang telah bekerjasama (credit card).







5.       Display
Nama perusahaan
                                   Keterangan
Indomart
Display tempat dan produk rapih serta penempatannya sesuai dengan kategori jenis-jenis produk, namun display produknya sangat sederhana karena terbentur dengan kapasitas ruang yang sangat terbatas.
Alfamart
Display tempat dan produk rapih serta penempatannya sesuai dengan kategori jenis-jenis produk, namun display produknya sangat sederhana karena terbentur dengan kapasitas ruang yang sangat terbatas.
Giant
Display tempat  dan produk sangat besar, rapi, serta menarik sesuai dengan kategori jenis produk yang ditawarkan karena didukung dengan kapasitas ruang yang besar sehingga dalam hal penyusunan produk tidak mendapatkan kendala. Namun pada saat pembayaran kadang konsumen dipusingkan dengan tempat pembayaran cashier yang memberlakukan pembayaran tunai serta non tunai.
carrefour
Display tempat dan produk sangat besar, rapi, serta menarik sesuai dengan kategori jenis produk yang ditawarkan karena didukung dengan kapasitas ruang yang besar sehingga dalam hal penyusunan produk tidak mendapatkan kendala.

6.       Customer service
Nama perusahaan
                                   Keterangan
Indomart
Servis yang diberikan sudah mencukupi karena tersedianya pramuniaga untuk mengantisipasi konsumen mencari tahu produknya.
Alfamart
Servis yang diberikan sudah mencukupi karena tersedianya pramuniaga untuk mengantisipasi konsumen mencari tahu produknya.
Giant
Servis yang diberikan sudah mencukupi karena banyak tersedianya pramuniaga sehingga memudahkan konsumen yang mengalami kesulitan dalam hal menemukan barang atau produk yang diinginkan.
carrefour
Servis yang diberikan sudah mencukupi karena banyak tersedianya pramuniaga sehingga memudahkan konsumen yang mengalami kesulitan dalam hal menemukan barang atau produk yang diinginkan.

7.       Etika
Nama perusahaan
                                   Keterangan
Indomart
Pasar yang sudah dewasa saat ini umumnya memberlakukan etika dalam hal operasionalnya, seperti mengucapakan salam kepada konsumen, membebaskan konsumen menentukan pilihan produknya sendiri serta membawa dan membayar produk kepada kasir.
Alfamart
Pasar yang sudah dewasa saat ini umumnya memberlakukan etika dalam hal operasionalnya, seperti mengucapakan salam kepada konsumen, membebaskan konsumen menentukan pilihan produknya sendiri serta membawa dan membayar produk kepada kasir.
Giant
Pasar yang sudah dewasa saat ini umumnya memberlakukan etika dalam hal operasionalnya, seperti mengucapakan salam kepada konsumen, membebaskan konsumen menentukan pilihan produknya sendiri serta membawa dan membayar produk kepada kasir.
carrefour
Pasar yang sudah dewasa saat ini umumnya memberlakukan etika dalam hal operasionalnya, seperti mengucapakan salam kepada konsumen, membebaskan konsumen menentukan pilihan produknya sendiri serta membawa dan membayar produk kepada kasir.

Rabu, 09 Maret 2011

pertumbuhan pedagang eceran pada stasiun KRL


fenomena  pemasaran ritel pada stasiun KRL
Dikarenakan  semakin merebaknya bisnis ritel di tengah-tengah masyarakat, khususnya pada daerah yang mempunyai daya jangkau konsumen yang besar seperti stasiun KRL yang berada pada daerah Bojong Gede, tentunya keberadaan pedagang eceran pada perniagaan jalur KRL JABODETABEK sangat membantu bagi para konsumen dalam mencari apa yang dibutuhkan. Banyak sekali yang ditawarkan pedagang eceran di kawasan jalur tersebut, misalnya perabotan rumah tangga, mainan, asesoris HP, dll.
Tidak dipungkiri banyak para konsumen yang merasa puas dengan keberadaan pedagang eceran tersebut dikarenakan selain kualitas barang yang dirasa cukup oleh para konsumen bahkan lebih, harga  relatif bersaing dengan harga barang di toko dan juga barang tersebut mudah didapat.Pertumbuhan pedagang eceran yang berada pada kawasan stasiun Bojong Gede sangat banyak, dikarenakan stasiun KRL sebagai tempat para konsumen yang menggunakan transportasi massal banyak berdatangan, tentunya hal tersebut dijadikan alasan berkembangnya para pedagang eceran, sebagai peluang usaha yang menggiurkan bagi para pedagang eceran sehingga dapat membantu menggerakan perekonomian pada kawasan tersebut.

Jumat, 14 Januari 2011

IMRON CASIDY, PEMILIK PEMPEK 8 ULU CIK NING


TOKOH

IMRON CASIDY, PEMILIK PEMPEK 8 ULU CIK NING
Barangkali semua pelaku bisnis di negeri ini harus mengakui bahwa, salah satu bidang usaha yang tak lekang dimakan waktu adalah makanan tradisional yang erat diikat oleh suatu budaya. Banyak contoh, misalnya, Coto dari Makasar, Bakso Malang, Gudeg dari Yogyakarta dan yang tak kalah menariknya adalah Pempek dari Palembang.

Pempek sudah ada sejak tahun 1617 di negeri ini, artinya, sudah ada sejak tiga ratusan tahun silam. Itulah sebabnya, Imron Casidy, pemilik merek business opportunity Pempek 8 Ulu Cik Ning sangat optimis, Pempek bisa berkembang hingga ke seluruh pelosok negeri ini bahkan di tingkat Asean hingga ke Timur Tengah sekali pun.

Imron – begitu putra asli Palembang ini disapa, paham benar, bahwa untuk bisa berekspansi besar-besaran, ia tak sekedar seperti pedagang Pempek umumnya yang hanya menjual dan melulu untuk mencari profit tanpa berpikir bagaimana caranya agar menjadi besar dan berkembang pesat. Sebuah grand desain pun dicanangkan, pengembangan yang dipilih adalah dengan pola business opportunity.

Hasil gemilang pun sudah mulai tampak. Sejak memulai satu outlet di Cibubur Jakarta tahun 2007 silam, terus berkembang pesat dengan berhasil menuai animo besar dari pasar hingga akhirnya ditawarkan kepada mitra tahun 2009. Sejak dimitrakan, bahkan langsung mendapatkan puluhan mitra baik yang ada di Jakarta mau pun di luar Jakarta.

“Itulah buktinya, lidah orang Timur pada umumnya tidak bisa dibohongi, masih sangat terikat dengan makanan para leluhur yang hingga saat ini masih membudaya dan Pempek sudah menjadi makanan nasional,” cerita putra ketiga dari ibu Cik Ning kelahiran daerah 8 Ulu di pinggiran sungai Musi – yang kemudian dipatenkan menjadi merek Pempek 8 Ulu Cik Ning.

Sudah menjadi hal biasa, mempatenkan makanan tradisional dengan brand sendiri barangkali memberikan warna baru bagi peta persaingan antara pemain bisnis Pempek Palembang. Tentu saja, Pempek 8 Ulu Cikning juga memiliki keunggulan luar biasa, disamping sudah dikelolah dengan sangat professional serta memiliki peluang besar untuk menguasai pasar Indonesia hingga manca negara.

“Kalau bicara Pempek yang asli, itulah Pempek 8 Ulu Cik Ning. Karena Pempek Cik Ning ini adalah resep yang langsung diturunkan dari nenek moyang keluarga saya dimana terakhir yang menjalankan adalah ibu kandung saya sendiri,” kata pria yang pernah bekerja sebagai cleaning service pada salah satu rumah sakit, pembantu perawat dan dokter, sales panci serta sederet pekerjaan untuk bertahan hidup ketika pertama kali merantau ke Jakarta tahun 1995.

 Sejurus dengan itu, sepertinya Imron tak bisa menampik bahwa andai saja Pempek Cik Ning sudah mulai dilakoninya sejak berniat untuk mengambil keputusan menjadi pengusaha pada tahun 2004 silam, bukan tidak mungkin impian untuk mencapai 100 gerai mitra sudah tercapai. Tetapi sayang, pada tahun 2004 bisnis bakery serta property agentnya gagal total.

 “Waktu itu saya dikianati teman dan saya keluar dari usaha tersebut dengan tidak membawa sepeser uang, belum lagi bisnis bakery saya juga tidak saya perhatikan sehingga berujung bangkrut, sementara saya juga harus membayar kredit bank dengan jaminan rumah,” tutur dia. Alhasil rumah  yang ditempati keluarganya kalah itu di sita bank lalu berpindah ke Pondok Mertua Indah alias rumah mertua di Jakarta.

Belum kapok juga, Imron memulai bisnis advertising dengan menyewa salah satu ruangan dalam kantor temannya dengan bermodalkan satu mesin fax, satu telepon, satu computer serta buku yellow page. “Saya prospek sendiri semua klien lalu seiring perjalanan waktu usaha saya ini berhasil hingga mendapatkan klien perusahaan besar,” ceritanya bangga.

Sehingga, berawal dari kesuksesan usaha advertising tersebut, mantan manajer di salah rumah sakit dan perusahaan ekspor impor yang menyelesaikan kuliah dengan biaya sendiri ini, memiliki capital untuk usaha berikutnya, seperti usaha percetakan yang kemudian merupakan awal ide membuat bisnis Pempek 8 Ulu Cikning.

“Di depan percetakan tersebut istri saya mau buat kios kecil untuk Pempek buatan orang lain dengan hanya mengambil selisih harga jual sebagai keuntungan, tetapi saya bilang gak usah, kalau mau dagang jangan tanggung, karena bukan hanya untuk sekedar bertahan hidup atau factor kepepet tetapi wajib besar dan harus punya prospek ke depan,” kata dia.

Ide untuk membuat usaha Pempek pun semakin menggelora semangat Imron untuk kembali ke kampung halaman, belajar membuat Pempek dari ibu kandungnya, ibu Cik Ning. “Ibu saya adalah pembuat sekaligus pedagang Pempek di kampungnya, kenapa saya tidak memanfaatkan kehebatan ibu saya serta resep yang sudah turun-temurun dari para leluhur tersebut,” katanya.

Setelah sukses belajar dengan sang ibu, Imron lalu mempekerjakan orang-orang yang ahli bikin Pempek, lalu tes pasar yang kemudian menuai animo besar sehingga semakin optimis untuk dikembangkan. Dewi fortuna pun akhirnya berpihak kepadanya. Hingga saat ini, Pempek 8 Ulu Cik Ning sudah berhasil puluhan mitra di seluruh Indonesia dan akan terus bertambah. 

Sejurus dengan itu, dengan pola business oportuntiy, Imron juga tak sekedar mengejar profit, karena mitra dianggapnya sebagai keluarga sendiri. “Saya punya tanggungjawab moral yang sangat besar terhadap mitra. Saya tak langsung memberikan begitu saja kepada mitra, saya menjelaskan untung rugi bisnis ini, saya mendampingi mereka hingga sukses dan juga nanti saya akan adakan gathering kepada semua mitra bahkan hingga memberikan reward bagi mitra yang berhasil,” urainya. (Alan Jehunat/www.majalahfranchise.com).






Analisis :
Pengusaha tersebut telah melakukan strategi pemasaran yang baik dengan melakukan bauran promosi yang tepat dengan tujuan dapat mendorong angka penjualan, agar usaha tersebut dapat lebih maju dan meningkat,diantaranya:
·         Advertising
Pengusaha tersebut melakukan bauran promosi  melalui advertising diantaranya membuat space iklan di web internet, karena dianggap informasi yang diberikan mampu sampai ke mata konsumen, sehingga diharapkan timbul minat yang positif dari konsumen untuk mencoba produk usaha kuliner tersebut.
·         Sales promotion
Walaupun pemilik usaha tersebut membentuk mitra dagang kerja tetapi akan tetap membutuhkan sales promotion untuk mendongkrak penjualan diantaranya untuk membantu pembagian selembaran produk makanan tersebut serta penyebaran informasi langsung ke konsumen.
·         Direct marketing
Berhubung usaha tersebut bergerak di bidang kuliner maka usaha produk makanan tersebut di lakukan penjualan secara langsung ke konsumen dengan dibuatnya gerai/outlet sehingga para konsumen bisa secara langsung menikmati produk tersebut.
·         Public relation
Umumnya usaha tersebut tidak menggunakan public relation, hanya banyak memuat profilnya yang ada di web internet yang juga tersedia comment tentang usaha kulinernya, yang dapat memudahkan para konsumen menilai produk yang di jual sehingga comment yang diterima usaha tesebut diharapkan dapat membentuk motivasi yang positif dan membangun Karena dianggap usaha tersebut masih di kategorikan sebagai UKM (usaha kecil menengah).
·         Personal selling
Pengusaha kuliner tersebut melakukan penjualan secara personal kepada calon mitra-mitra kerja atas produknya yang diharapkan dapat bekerja sama dan dapat membentuk mitra dagang kerja sehingga dapat membantu terbentuknya usaha yang meningkat.

Minggu, 19 Desember 2010

pempek 8 ulu cik ning


TOKOH

IMRON CASIDY, PEMILIK PEMPEK 8 ULU CIK NING
Barangkali semua pelaku bisnis di negeri ini harus mengakui bahwa, salah satu bidang usaha yang tak lekang dimakan waktu adalah makanan tradisional yang erat diikat oleh suatu budaya. Banyak contoh, misalnya, Coto dari Makasar, Bakso Malang, Gudeg dari Yogyakarta dan yang tak kalah menariknya adalah Pempek dari Palembang.

Pempek sudah ada sejak tahun 1617 di negeri ini, artinya, sudah ada sejak tiga ratusan tahun silam. Itulah sebabnya, Imron Casidy, pemilik merek business opportunity Pempek 8 Ulu Cik Ning sangat optimis, Pempek bisa berkembang hingga ke seluruh pelosok negeri ini bahkan di tingkat Asean hingga ke Timur Tengah sekali pun.

Imron – begitu putra asli Palembang ini disapa, paham benar, bahwa untuk bisa berekspansi besar-besaran, ia tak sekedar seperti pedagang Pempek umumnya yang hanya menjual dan melulu untuk mencari profit tanpa berpikir bagaimana caranya agar menjadi besar dan berkembang pesat. Sebuah grand desain pun dicanangkan, pengembangan yang dipilih adalah dengan pola business opportunity.

Hasil gemilang pun sudah mulai tampak. Sejak memulai satu outlet di Cibubur Jakarta tahun 2007 silam, terus berkembang pesat dengan berhasil menuai animo besar dari pasar hingga akhirnya ditawarkan kepada mitra tahun 2009. Sejak dimitrakan, bahkan langsung mendapatkan puluhan mitra baik yang ada di Jakarta mau pun di luar Jakarta.

“Itulah buktinya, lidah orang Timur pada umumnya tidak bisa dibohongi, masih sangat terikat dengan makanan para leluhur yang hingga saat ini masih membudaya dan Pempek sudah menjadi makanan nasional,” cerita putra ketiga dari ibu Cik Ning kelahiran daerah 8 Ulu di pinggiran sungai Musi – yang kemudian dipatenkan menjadi merek Pempek 8 Ulu Cik Ning.

Sudah menjadi hal biasa, mempatenkan makanan tradisional dengan brand sendiri barangkali memberikan warna baru bagi peta persaingan antara pemain bisnis Pempek Palembang. Tentu saja, Pempek 8 Ulu Cikning juga memiliki keunggulan luar biasa, disamping sudah dikelolah dengan sangat professional serta memiliki peluang besar untuk menguasai pasar Indonesia hingga manca negara.

“Kalau bicara Pempek yang asli, itulah Pempek 8 Ulu Cik Ning. Karena Pempek Cik Ning ini adalah resep yang langsung diturunkan dari nenek moyang keluarga saya dimana terakhir yang menjalankan adalah ibu kandung saya sendiri,” kata pria yang pernah bekerja sebagai cleaning service pada salah satu rumah sakit, pembantu perawat dan dokter, sales panci serta sederet pekerjaan untuk bertahan hidup ketika pertama kali merantau ke Jakarta tahun 1995.

 Sejurus dengan itu, sepertinya Imron tak bisa menampik bahwa andai saja Pempek Cik Ning sudah mulai dilakoninya sejak berniat untuk mengambil keputusan menjadi pengusaha pada tahun 2004 silam, bukan tidak mungkin impian untuk mencapai 100 gerai mitra sudah tercapai. Tetapi sayang, pada tahun 2004 bisnis bakery serta property agentnya gagal total.

 “Waktu itu saya dikianati teman dan saya keluar dari usaha tersebut dengan tidak membawa sepeser uang, belum lagi bisnis bakery saya juga tidak saya perhatikan sehingga berujung bangkrut, sementara saya juga harus membayar kredit bank dengan jaminan rumah,” tutur dia. Alhasil rumah  yang ditempati keluarganya kalah itu di sita bank lalu berpindah ke Pondok Mertua Indah alias rumah mertua di Jakarta.

Belum kapok juga, Imron memulai bisnis advertising dengan menyewa salah satu ruangan dalam kantor temannya dengan bermodalkan satu mesin fax, satu telepon, satu computer serta buku yellow page. “Saya prospek sendiri semua klien lalu seiring perjalanan waktu usaha saya ini berhasil hingga mendapatkan klien perusahaan besar,” ceritanya bangga.

Sehingga, berawal dari kesuksesan usaha advertising tersebut, mantan manajer di salah rumah sakit dan perusahaan ekspor impor yang menyelesaikan kuliah dengan biaya sendiri ini, memiliki capital untuk usaha berikutnya, seperti usaha percetakan yang kemudian merupakan awal ide membuat bisnis Pempek 8 Ulu Cikning.

“Di depan percetakan tersebut istri saya mau buat kios kecil untuk Pempek buatan orang lain dengan hanya mengambil selisih harga jual sebagai keuntungan, tetapi saya bilang gak usah, kalau mau dagang jangan tanggung, karena bukan hanya untuk sekedar bertahan hidup atau factor kepepet tetapi wajib besar dan harus punya prospek ke depan,” kata dia.

Ide untuk membuat usaha Pempek pun semakin menggelora semangat Imron untuk kembali ke kampung halaman, belajar membuat Pempek dari ibu kandungnya, ibu Cik Ning. “Ibu saya adalah pembuat sekaligus pedagang Pempek di kampungnya, kenapa saya tidak memanfaatkan kehebatan ibu saya serta resep yang sudah turun-temurun dari para leluhur tersebut,” katanya.

Setelah sukses belajar dengan sang ibu, Imron lalu mempekerjakan orang-orang yang ahli bikin Pempek, lalu tes pasar yang kemudian menuai animo besar sehingga semakin optimis untuk dikembangkan. Dewi fortuna pun akhirnya berpihak kepadanya. Hingga saat ini, Pempek 8 Ulu Cik Ning sudah berhasil puluhan mitra di seluruh Indonesia dan akan terus bertambah. 

Sejurus dengan itu, dengan pola business oportuntiy, Imron juga tak sekedar mengejar profit, karena mitra dianggapnya sebagai keluarga sendiri. “Saya punya tanggungjawab moral yang sangat besar terhadap mitra. Saya tak langsung memberikan begitu saja kepada mitra, saya menjelaskan untung rugi bisnis ini, saya mendampingi mereka hingga sukses dan juga nanti saya akan adakan gathering kepada semua mitra bahkan hingga memberikan reward bagi mitra yang berhasil,” urainya. (Alan Jehunat/www.majalahfranchise.com).

Analisis
Dalam memulai suatu usaha tentunya seorang wirausahawan harus dapat mengetahui bagaimana strategi bauran promosi bisa diterapkan dan dijalankan demi kelangsungan berjalannya usaha tersebut, tentunya sosok leader usaha yang kuat harus dapat mengetahui prinsip 4P.
Usahawan kuliner tradisional tersebut (mpek cikning) mampu bertahan dan terus berkembang karena berhasil menjalankan bauran promosi tersebut diantaranya:
1.      Price
Harga yang diberikan kepada konsumen umumnya harga yang standard dan tentunya terjangkau untuk mencangkup semua kalangan pecinta kuliner, hal tersebut timbul karena banyaknya competitor yang menjalankan usaha yang sama.
2.      Produk
Usaha kuliner tersebut telah dapat menarik banyak minat, karena produk yang ditawarkan berhasil masuk dibenak konsumen yang dilihat dari segi keamanan, kebersihan dan tentunya rasa produk tersebut. Leader usaha tersebut mampu menerapkan dalam usaha kulinernya untuk produknya diantaranya bahan produk yang berkualitas dan aman, tempat usaha yang bersih, bentuk dan rasa produk yang nikmat dan tentunya produk yang mudah dibawa.
3.      Place
Tempat usaha yang strategis dipilih untuk dapat menarik banyak konsumen, tentunya dengan tempat yang menarik, aman dan bersih.
4.      Promotion
Promosi usaha tersebut sangat efesien karena penerapan penjualannya dilakukan dengan direct marketing dengan frekuensi yang banyak dan menarik sehingga mampu mendapatkan banyak minat konsumen yang langsung mencoba kuliner tersebut. Karena usaha tersebut bergerak dibidang waralaba,  leader usaha tersebut mencoba promosi melalui media internet dengan tujuan agar usaha tersebut dapat berkembang secara luas